Tolooooong …… ( Reality Show)

Oleh : Handiyan

Seorang ibu yang tampak tua dan sedang sakit-sakitan. Menenteng jualannya yang berupa makanan kecil dan minuman ringan. Sumber penghidupan keluarganya sehari-hari selama ini. Tampak wajah tuanya yang letih dan sedang menahan perih karena sakit.

Dia datang dari seorang keseorang untuk meminta tolong agar sudi menjualkan barang dagangannya. Karena sakit ia tidak bisa melanjutkan jualannya, namun ia harus tetap berjualan agar anak kecilnya bisa makan pagi ini.

Jalanan demi jalanan ia susuri. Seorang demi seorang, level demi level, karakter demi karakter, semua ia coba untuk meminta tolong. Namun bermacam penolakan pula ia alami. Dari yang secara halus, kasar bahkan sangat kasar, dan ada pula yang seolah-olah tak mendengar dan berlalu diantara kepedihan ibu ini.

Hingga orang yang ke 118, wanita ini menemukan seorang pedagang kecil yang dengan ikhlas, rela menjualkan barang dagangan ibu ini. Padahal dia sendiri adalah seorang yang berkekurangan, dan akan sangat membuang waktu jika ia lakukan hal itu. Namun ia adalah orang miskin yang sudah merasa kaya. Hingga ia tidak perlu takut untuk berbagi lagi. Sungguh Mulia hati ibu ini.

Ia pun menyusuri jalan Malioboro yang sedang diguyur hujan demi rasa ingin berbagi dan menolongnya. Subhanallah…Semoga engkau mendapatkan surga dunia dan akhirat ibu Juwariah.

Ya, betul itu adalah sebuah acara reality show di sebuah televisi swasta yang bernama Minta Tolong… Namun teramat banyak pesan moral, sosial dan banyak pesan lainnya yang tersirat dalam acara ini.

Kadang kita seolah ditelanjangi mentah-mentah, dan mungkin akan tertunduk malu atas apa yang kita lakukan selama ini. Kata “ya” untuk tolong yang kita berikan kepada orang lain terkadang hanya kita berikan, jika itu akan memberikan banyak imbal balik kepada kita, hanya karena merk dan tetek bengek orang yang meminta tolong itu, atau segudang alasan lainnya yang jika itu menguntungkan dan tidak membuat kita rugi. Yang sama sekali bukan karena nilai kasih sayang terhadap kemanusiaan, kepedulian yang ikhlas dan tanpa memandang sebuah asesoris duniawi.

Diacara ini kita bisa melihat sangatlah sedikit akan kita temukan semangat saling berbagi dan membantu sesama. Dan semoga hati kita tergerak untuk membantu orang-orang disekitar kita yang sedang merintih mengharap sesamanya. Untuk membagikan sedikit titipan Tuhan kepada mereka. Amiiien. Salam IndoDamai and Cerdaz.